Monday, January 25, 2016

Cerita Dewasa Sahabatku Menghamili Aku

Cerita Dewasa, sex, cerita Hot
Cerita Dewasa Sahabatku Menghamili Aku
“Yantoo … aku hamil !!!” Teriakku di telepon kepada sahabatku Yanto yang sedang ada di rumah mertuanya di Jakarta. Ditanganku saat itu ada hasil pemeriksaan USG yang menunjukkan gambar janin berumur 10 minggu yang sehat. Keputusanku untuk di USG sebenarnya bukan untuk melihat janin ini tetapi untuk memeriksa perutku karena beberapa minggu ini aku merasa sering mual-mual dan tidak sembuh-sembuh dengan obat-obatan biasa. Aku tidak menyangka hubungan badanku dengan Yanto akan membuatku hamil dengan cepat, padahal hubungan badan pertamaku dengan Yanto baru menginjak bulan ke-3. Namaku Lani, seorang dokter di Bandung yang sedang mengambil spesialisasi mata saat cerita ini terjadi. Umurku saat itu sekitar 36 tahun dan berstatus janda cerai dengan satu anak perempuan ABG. Mantan suamiku juga dokter ahli penyakit dalam yang belakangan aku ketahui punya kelainan sex, yaitu bisex (suka perempuan dan laki-laki). Sehingga karena tidak tahan akhirnya aku minta cerai setelah ayahku meninggal.
Sbobet - Agen Judi Online, Perceraian dan kehilangan ayah membuat aku menjadi gamang, apalagi bagiku ayahku adalah segala-galanya. Kegamanganku itu rupanya terbaca dan dimanfaatkan oleh dokter NL, seorang dokter senior yang sangat dihormati di kotaku yang juga sekaligus menjadi dosen pembimbing program spesialisku. Dengan pendekatan kebapakannya dia akhirnya bisa membawaku ke ranjangnya tanpa banyak kesulitan. Affair kami awalnya berlangsung cukup panas karena kami punya banyak kesempatan bersama untuk melakukannya di manapun kami ingin, seperti di tempat praktek, di rumah sakit, di rumah dokter NL (saat ada istrinya) bahkan di dalam pesawat kecil (dokter NL ini adalah juga seorang pilot). Karena alasanku berhubungan dengannya adalah untuk mengisi kekosongan sosok seorang ayah, maka aku pada awalnya tidak begitu peduli dengan kualitas hubungan seks yang aku dapat yaitu jarangnya aku mendapat orgasme. Hubungan kami inipun tidak pernah membuatku sampai hamil walaupun kami sering melakukannya pada periode suburku tanpa pengaman. Karena perbedaan umur yang cukup jauh, pelan-pelan aku mulai ada rasa bosan setiap kali berhubungan badan dengan pembimbingku ini. Apalagi kedekatanku dengan dokter NL ini membuatku mulai dijauhi oleh teman-teman kuliahku yang secara tidak langsung mulai menghambat program spesialisasiku. Akhirnya pada suatu acara reuni kecil-kecilan SMAku, aku bertemu lagi dengan sahabat-sahabat lamaku, termasuk Yanto. Aku dan Yanto sebenarnya sewaktu di SMA bersahabat sangat dekat sehingga beberapa teman menganggap kami pacaran. Tapi setelah lulus SMA, Yanto memilih untuk berpacaran dengan sahabatku yang lain yang kemudian menjadi istrinya. Kalau sebelumnya aku lebih sering berhubungan dengan istrinya Yanto, bahkan kedua anak kami juga bersahabat. Tapi setelah acara reuni itu, aku juga menjadi sering bekomunikasi kembali dengan Yanto, baik lewat telepon maupun SMS. Akhirnya Yanto menjadi teman curhatku, termasuk masalah affairku dengan dokter NL dan entah kenapa aku menceritakannya dengan detail sampai ke setiap kejadian. Yanto adalah pendengar yang baik dan dia sama sekali tidak pernah langsung menghakimi apa yang telah kulakukan, terutama karena tahu persis latar belakangku. Komunikasiku dengan Yanto sebagian besar sepengetahuan istrinya, walaupun detailnya hanya menjadi rahasia kami berdua. Kalau aku sudah suntuk teleponan, kadang-kadang dia mengajakku jalan-jalan untuk ngobrol langsung sehingga pelan-pelan aku mulai bisa melupakan afairku dengan dokter NL dan mencoba membina hubungan yang baru dengan beberapa laki-laki yang dikenalkan oleh teman-temanku. Sayangnya aku sering kurang merasa sreg dengan mereka, terutama karena mereka tidak bisa mengerti mengenai jam kerja seorang dokter yang sedang mengambil kualiah spesialisnya. Lagi-lagi kalau ada masalah dengan teman-teman priaku ini aku curhat kepada Yanto yang sebagai anak seorang dokter Yanto memang juga bisa memahami kesulitanku dalam mengatur waktu dengan mereka. Hingga pada suatu siang aku mengajak Yanto untuk menemaniku ke rumah peristirahatan keluargaku di Lembang yang akan dipakai sebagai tempat reuni akbar SMAku. Aku ingin minta saran Yanto tentang bagaimana pengaturan acaranya nanti disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia di sana. Seperti biasa sepanjang jalan kita banyak ngobrol dan bercanda, tapi entah kenapa obrolan dan canda kita berdua kali ini sering menyinggung seputar pengalaman dan fantasi dalam hubungan seks masing-masing. Sekali-sekali kita juga bercanda mengenai “perabot” kita masing-masing dan apa saja yang suka dilakukan dengan “perabot” itu saat bersetubuh. Entah kenapa dari obrolan yang sebenarnya lebih banyak bercandanya ini membuat aku mulai sedikit terangsang, putingku kadang-kadang mengeras dan vaginaku mulai terasa sedikit berlendir. Waktu aku lirik celananya Yanto juga terlihat lebih menonjol yang mungkin karena penisnya juga berereksi. Dalam pikiranku mulai terbayangkan kembali beberapa hubungan badan di masa lalu yang paling berkesan kenikmatannya. Tanpa terasa akhirnya kami sampai di rumah peristirahatan keluargaku, perhatianku jadi teralihkan untuk memberi pesan-pesan kepada mamang penjaga rumah dan tukang kebun yang ada di sana untuk mempersiapkan rumah tersebut sebelum akhirnya membawa Yanto berkeliling rumah. Seperti waktu SMA dulu, obrolan kami kadang-kadang diselingi dengan saling bergandengan tangan, saling peluk dan rangkul atau sekedar mengelus-elus kepala dan pipi. Setelah selesai berkeliling kami kembali ke ruang tengah yang mempunyai perapian yang biasa dipakai menghangatkan ruangan dari udara malam Lembang yang cukup dingin. Di sana Yanto kembali memeluk pinggangku dengan kedua tangannya dari depan sehingga kami dalam posisi berhadapan. Pelukannya itu aku balas dengan memeluk leher dan bahunya sehingga kami terlihat seperti pasangan yang sedang berdansa. “Mmmmpppphhhh ……” Yanto tiba-tiba memangut bibirku lalu mengulumnya dengan hangat dan lembut. Walaupun saat itu aku benar-benar kaget, tapi entah kenapa aku merasa senang karena dicium oleh orang yang aku anggap sangat dekat denganku. Dengan jantungku berdebar aku kemudian memberanikan diri untuk membalas ciumannya sehingga kami berciuman cukup lama dengan diselingi permainan lidah ringan. “Ahhh…….” Tanpa sadar aku mendesah saat ciuman perdana kami itu akhirnya berakhir. Sesaat setelah bibir kami lepas, aku masih memejamkan mata dengan muka sedikit menengadah dan bibir yang setengah terbuka untuk menikmati sisa-sisa ciuman tadi yang masih begitu terasa olehku. Aku baru tersadar setelah Yanto menaruh telunjuknya dibibirku yang sedang terbuka dan memandangku dengan lembut sambil tersenyum. Kemudian dia menarik kepalaku ke dadanya sehingga sekarang kami saling berpelukan dengan eratnya. Jantungku semakin berdebar dan nafasku mulai tidak teratur, ciuman tadi telah membangkitkan “kebutuhanku” akan kehangatan belaian laki-laki. Tanpa menunggu lama, aku mengambil inisiatif untuk melanjutkan ciuman kami dengan memangut bibir Yanto lebih dulu setelah melakukan beberapa kecupan kecil pada lehernya. Kali ini aku menginginkan ciuman yang lebih “panas” sehingga tanpa sadar aku memangut bibirnya lebih agresif. Yanto langsung membalasnya dengan lebih ganas dan agresif, lidahnya langsung menjelahi mulutku, membelit lidahku dan bibirnya melumat bibirku. Ciuman yang bertubi-tubi dan berbalasan membuat tubuh kami berdua akhirnya kehilangan keseimbangan hingga jatuh terduduk di atas sofa. Tangan Yanto mulai bergerilya meremas-remas buah dadaku, mula-mulai masih dari luar baju kaosku tapi tak lama kemudian tangannya sudah masuk ke dalam kaosku. Kedua cup-BHku sudah dibuatnya terangkat ke atas sehingga kedua buah dadaku dengan mudah dijangkaunya langsung. Jari-jarinya juga dengan sangat lihai dalam mempermainkan putting buah dadaku. Bibir Yanto juga mulai menciumi leher dan kedua kupingku sehingga menimbulkan rasa geli yang amat sangat. Terus terang dengan aksi Yanto itu aku menjadi sangat terangsang dan membankitkan keinginanku untuk bersetubuh. Maklum sejak putus dengan dosen pembimbingku praktis aku tidak pernah lagi tidur dengan laki-laki lain. Aku saat itu sudah sangat berharap Yanto segera memintaku untuk bersetubuh dengannya atau meningkatkan agresifitasnya ke arah persetubuhan. Aku rasakan vaginaku sudah sangat basah dan aku mulai sulit berpikir jernih lagi karena dikendalikan oleh berahi yang semakin memuncak. Sebaliknya Yanto kelihatan masih merasa cukup dengan mencium meremas buah dadaku saja yang membuat aku semakin tersiksa karena semakin terbakar oleh nafsu berahiku sendiri. “To, kamu mau ga ML sama aku sekarang ?” Kata-kata itu meluncur begitu saja dengan ringan dari mulutku di mana dalam kondisi biasa sangat tidak mungkin aku berani memulainya. Hanya dengan melihat Yanto menjawabnya dengan anggukan sambil tersenyum, aku langsung meloncat dari sofa dan berdiri di hadapan Yanto sambil melepas kaos atas dan BHku dengan terburu-buru. Melihat itu, Yanto membantuku dengan melepas kancing dan risleting celana jeansku sehingga memudahkanku untuk mempelorotkannya sendiri ke bawah. Yanto sekali lagi membantuku dengan menarik celana dalamku sampai terlepas hingga membuat tubuhku benar-benar telanjang bulat tanpa ada lagi yang menutupi. Tanpa malu-malu, aku kemudian menubruk Yanto di sofa untuk kemudian duduk dipangkuannya dengan posisi kedua kakiku mengangkangi kakinya. Kami lalu berciuman lagi dengan ganasnya sambil kedua tangan Yanto mulai meraba-raba dan meremas-remas tubuh telanjangku sebelah bawah.. “Akkhhhhhh ….” Aku menjerit pendek saat Yanto memasukkan jari tangannya ke dalam liang senggama dari vaginaku yang sudah mengangkang di pangkuannya. Tanpa menunggu lama mulut Yanto juga langsung menyambar putting payudaraku membuat badanku melenting-lenting kenikmatan yang sudah lama tidak kunikmati. Yanto semakin agresif dengan memasukkan dua jarinya untuk mengocok-ngocok liang senggamaku yang membuat gerakan badanku semakin liar. Gerakanku yang sudah makin tidak terkendali rupanya membuat Yanto kewalahan, lalu dengan perlahan dia mendorongku untuk rebah di karpet tebal yang terhampar di bawah sofa. Kemudian dengan tenang Yanto mulai membuka bajunya satu persatu sambil mengamati tubuh telanjangku dihadapannya yang menggelepar gelisah oleh berahiku yang sudah sangat memuncak. Melihat Yanto memandangiku seperti itu, apalagi dengan masih berpakaian lengkap, tiba-tiba aku menjadi sangat malu sehingga aku raih bantal terdekat untuk menutupi muka dan dadaku sedangkan pahaku aku rapatkan supaya kemaluanku tidak terlihat Yanto lagi. Sesaat kemudian aku merasakan Yanto membuka pahaku lebar-lebar dan tanpa menunggu lama-lama kurasakan penisnya mulai melakukan penetrasi. BLESSSSSS ……kurasakan penis Yanto meluncur dengan mulus memasuki liang senggamaku yang sudah becek sampai hampir menyentuh leher rahimku. “Uhhhhhhmmmm ….” Aku mengeluarkan suara lenguhan dari balik bantal menikmati penetrasi pertama dari penis sahabatku yang sudah aku kenal lebih dari 20 tahun. “Katanya tadi mau ngajak ML ….” Kata Yanto sambil mengambil bantal yang kupakai menutupi mukaku sambil tersenyum menggoda. “Sok atuh dimulai saja ….” Jawabku sekenanya dengan muka memerah karena masih malu CROK … CROK … CROK …CROK …. CROK … ayunan penis Yanto langsung menimbulkan bunyi-bunyian dari cairan vaginaku. Yanto mengait kedua kakiku dengan tanganya sehingga mengangkang dengansangat lebar untuk membuatnya lebih leluasa menggerakkan pinggulnya dalam melakukan penetrasi selanjutnya. “Yantooo…..ohhhh…ahhhhh….. nikmat sekali …yantooo….” Aku mulai meracau kenikmatan. Kedua kakiku kemudian dipindah ke atas bahu Yanto sehingga pinggulku lebih terangkat, sedangkan Yanto sendiri badannya sekarang menjadi setengah berlutut. Posisi ini membuat sodokan penis Yanto lebih banyak mengenai bagian atas dinding liang senggamaku yang ternyata mendatangkan kenikmatan luar biasa yang belum pernah aku dapat dari laki-laki yang pernah meniduriku sebelumnya. “Adduuhhh …. enak sekali … ooohhh…. … kontolnya ….tooo…..kontolmu enak sekaliii …” aku mulai meracau dengan pilihan bahasa yang sudah tidak terkontrol lagi. Aku lihat posisi Yanto kemudian berubah lagi dari berlutut menjadi berjongkok sehingga dia bisa mengayun penisnya lebih panjang dan lebih bertenaga. Badanku mulai terguncang-guncang dengan cukup keras oleh ayunan pinggul Yanto. Ayunan penisnya yang panjang dan dalam seolah-olah menembus sampai ke dalam rahimku secara terus menerus sampai akhirnya aku mulai mencapai orgasmeku. “Yanntooooooo ….. aaaak …kkk…kuu…udd…da…aahh…mmaau… dddaaapaaat …” kata-kataku jadi terputus-putus karena guncangan badanku. Yanto merespon dengan mengurangi kecepatan ayunan penisnya sambil menurunkan kakiku dari bahunya. “Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh …….” Akhirnya gelombang orgasmeku datang bergulung-gulung, bola mataku terangkat sesaat ke arah atas sehingga tinggal putih matanya saja dan kedua tanganku meremas-remas buah dadaku sendiri. Yanto memberikan kecupan-kecupan kecil saat nafasku masih terengah-engah sambil tetap memaju mundurkan dengan pelan penisnya yang masih keras menunggu aku siap kembali karena dia sendiri belum sampai ejakulasi. Setelah nafasku mulai teratur, aku peluk Yanto lalu kami berciuman dengan penuh gairah dan kepuasan untuk babak ke satu ini. “Lani, aku boleh minta masuk dari belakang ?” Bisiknya ditelingaku “Tentu saja sayang, kamu boleh minta apa saja dari aku …” Aku menjawab sambil tersenyum manis padanya. Yanto dengan hati-hati bangun dari atas tubuhku sampai berlutut, kemudian dengan pelan-pelan dia cabut penisnya dari vaginaku. “Uhhhhhhhh ….” Aku medesah karena merasa geli bercampur nikmat saat penisnya dicabut. Aku lihat penis Yanto masih mengacung keras dan sedikit melengkung ke atas, batang penisnya yang penuh dililit urat-urat terlihat sangat basah oleh cairan vaginaku. Karpet yang tepat di bawah selangkanganku juga sangat basah oleh cairanku yang langsung mengalir ke karpet tanpa terhalang bulu-bulu kemaluanku. Vaginaku memang hanya berbulu sedikit seperti anak-anak gadis yang baru mau puber, itupun hanya ada di bagian atas dekat perutku, sehingga aku tidak perlu repot-repot lagi mencukurnya. “Ayo Lan, balikkan tubuh kamu” Pinta Yanto padaku Setelah berhasil mengankat tubuhku sediri, aku lalu membalikkan badan untuk mengambil posisi menungging sebagai persiapan melakukan persetubuhan doggy style sesuai permintaannya tadi. Aku rasakan Yanto medekat karena penisnya sudah terasa menempel di belahan pantatku dekat liang anus. Posisi kedua kakiku dia betulkan sedikit untuk mempermudahnya melakukan penetrasi.
Anda hobi Taruhan Poker, Domino, Ceme dan BlackJack?? Gabung bersama ribuan pengemar Poker Online Indonesia. Mainkan Ketrampilan anda dalam membaca kartu dan mengontrol emosi lawan, Jadilah Pemenang dalam setiap putarannya dengan minimal deposit HANYA 15.000 rupiah. Daftarkan ID anda www.pokerqqs.com

Memuaskan birahi Ibu Mertua

Memuaskan Birahi Ibu Mertua Bag 2
Memuaskan Birahi Ibu Mertua Bag 2
Poker - Tanpa kujawab permintaannya, aku mulai melebarkan kakinya dan kuletakkan badanku di antara kedua pahanya, lalu kusibak bulu vaginanya yang lebat itu untuk melihat belahan vagina ibu dan setelah bibir vagina ibu terlihat jelas lalu kubuka bibir kemaluannya dengan kedua jari tanganku, ternyata vagina ibu mertuaku telah basah sekali. Ketika ujung lidahku kujilatkan ke dalam vaginanya, kurasakan tubuh ibu menggelinjang agak keras sambil berkata, “Cepaat…, Suuur…, ibu sudah nggak tahaan”. Dengan cepat kumasukkan mulut dan lidahku ke dalam vaginanya sambil kujilati dan kusedot-sedot dan ini menyebabkan ibu mulai menaik-turunkan pantatnya serta bersuara, “ssshh…, aahh…, Suuur…, teruuus…, adduuuhh…, enaak…, Suuur”, Lalu kukecup clitorisnya berulang kali hingga mengeras, hal ini membuat ibu mertuaku menggelinjang hebat, “Aahh…, ooohh…, Suuur…, betuuul…, yang itu…, Suuur…, enaak…, aduuuh…, Suuur…, teruskaan…, aahh”, sambil kedua tangannya menjambak rambutku serta menekan kepalaku lebih dalam masuk ke vaginanya. Kecupan demi kecupan di vagina ibu ini kuteruskan sehingga gerakan badan ibu mertuaku semakin menggila dan tiba-tiba kudengar suara ibu setengah mengerang, “aahh…, oooh…, duuuh…, Suuur…, ibuu…, mau.., mauuu…, sampaiii…, Naak…, oooh”, disertai dengan gerakan pantatnya naik turun secara cepat. Gerakan badannya terhenti dan yang kudengar adalah nafasnya yang menjadi terengah-engah dengan begitu cepatnya dan tangannyapun sudah tidak meremas-remas rambutku lagi, sementara itu jilatan lidahku di vagina ibu hanya kulakukan sekedarnya di bagian bibirnya saja. Dengan nafasnya yang masih memburu itu, tiba-tiba ibu mertuaku bangun dan duduk serta berusaha menarik kepalaku seraya berkata, “Naak Suuur…, ke siniii…, saayaang”, dan tanpa menolak kuikuti saja tarikan tangan ibu, ketika kepalaku sudah di dekat kepalanya, ibu mertuaku langsung saja memelukku seraya berkata dengan suara terputus-putus karena nafasnya yang masih memburu, “Suuur…, Ibu puas dengan apa yang Nak Suuur…, lakukan tadi, terima kasiih…, Naak”. Ibu mertuaku bertubi-tubi mencium wajahku dan kubalas juga ciumannya dengan menciumi wajahnya sambil kukatakan untuk menyenangkan hatinya, “Buuu…, saya sayang Ibuuu…, saya ingin ibu menjadi…, puu..aas”. Setelah nafas ibu sudah kembali normal dan tetap saja masih menciumi seluruh wajahku dan sesekali bibirku, dia berkata, “Naak Suuur…, Ibu masih belum puas sekali…, Suuur…, tolooong puasin ibu sampai benar-benar puaas…, Naak”, seraya kurasakan ibu merenggangkan kedua kakinya. Karena aku masih belum memberikan reaksi atas ucapannya itu, karena tiba-tiba aku terpikir akan istriku dan yang kugeluti ini adalah ibu kandungnya, aku menjadi tersadar ketika ibu bersuara kembali, “Sayaang…, ayooo…, tolooong Ibu dipuasin lagi Suuur, tolong masukkan punyamu yang besar itu ke punya ibu”. “Buuu…, seharusnya saya tidak boleh melakukan ini…, apalagi kepada Ibuu”,sahutku di dekat telinganya. “Suuur…, nggak apa-apa…, Naak…, Ibu yang kepingin, lakukanlah Naak…, lakukan sampai Ibu benar-benar puas Suuur”, katanya dengan suara setengah mengiba. “aahh…, biarlah, kenapa kutolak”, pikirku dan tanpa membuang waktu lagi aku lalu mengambil ancang-ancang dan kupegang penisku serta kuusap-usapkan di belahan bibir vagina ibu mertuaku yang sudah sedikit terbuka. Sambil kucium telinga ibu lalu kubisikkan, “Buuu…, maaf yaa…., saya mau masukkan sekarang, boleh?”. “Suur…, cepat masukkan, Ibu sudah kepingin sekali Naak”, sahutnya seperti tidak sabar lagi dan tanpa menunggu ibu menyelesaikan kalimatnya aku tusukkan penisku ke dalam vaginanya, mungkin entah tusukan penisku terlalu cepat atau karena ibu katanya sudah lama tidak pernah digauli oleh suaminya langsung saja beliau berteriak kecil, “Aduuuh…, Suuur…, pelan-pelan saayaang…, ibu agak sakit niiih”, katanya dengan wajah yang agak meringis mungkin menahan rasa kesakitan. Kuhentikan tusukan penisku di vaginanya, “Maaf Buu…, saya sudah menyakiti Ibu…, maaf ya Bu”. Ibu mertuaku kembali menciumku, “Tidak apa-apa Suuur…, Ibu cuma sakit sedikit saja kok, coba lagi Suur..”, sambil merangkulkan kedua tangannya di pungungku. “Buuu…, saya mau masukkan lagi yaa dan tolong Ibu bilang yaa…, kalau ibu merasa sakit”, sahutku. Tanpa menunggu jawaban ibu segera saja kutusukkan kembali penisku tetapi sekarang kulakukan dengan lebih pelan. Ketika kepala penisku sudah menancap di lubang vaginanya, kulihat ibu sedikit meringis tetapi tidak mengeluarkan keluhan, “Buuu…, sakit.., yaa?”. Ibu hanya menggelengkan kepalanya serta menjawab, “Suuur…, masukkan saja sayaang”, sambil kurasakan kedua tangan ibu menekan punggungku. Aku segera kembali menekan penisku di lubang vaginanya dan sedikit terasa kepala penisku sudah bisa membuka lubang vaginanya, tetapi kembali kulihat wajah ibu meringis menahan sakit. Karena ibu tidak mengeluh maka aku teruskan saja tusukan penisku dan, “Bleess”, penisku mulai membongkar masuk ke liang vaginanya diikuti dengan teriakan kecil, “Aduuuh…, Suuur”, sambil menengkeramkan kedua tangannya di punggungku dan tentu saja gerakan penisku masuk ke dalam vaginanya segera kutahan agar tidak menambah sakit bagi ibu. “Buuu…, sakit yaa..? maaf ya Buuu”. Ibu mertuaku hanya menggelengkan kepalanya. “Enggak kok sayaang…, ibu hanya kaget sedikit saja”, lalu mencium wajahku sambil berucap kembali, “Suuur…, besar betul punyamu itu”. Pelan-pelan kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku yang terjepit di dalam vaginanya keluar masuk dan ibupun mulai menggoyang-goyangkan pantatnya pelan-pelan sambil berdesah, “ssshh…, oooh…, aahh…, sayaang…, nikmat…, teruuuskan…, Naak”, katanya seraya mempercepat goyangan pantatnya. Akupun sudah mulai merasakan enaknya vaginan ibu dan kusahut desahannya, “Buuu…, aahh…, punyaa Ibu juga nikmat, buuu”, sambil kuciumi pipinya. Makin lama gerakanku dan ibu semakin cepat dan ibupun semakin sering mendesah, “Aah…, Suuurr…, ooh…, teruus…, Suur”. Ketika sedang nikmat-enaknya menggerakkan penisku keluar masuk vaginanya, ibu menghentikan goyangan pantatnya. Aku tersentak kaget, “Buuu…, kenapa? apa ibu capeeek?”, Ibu hanya menggelengkan kepalanya saja, sambil mencium leherku ibu berucap, “Suuur…, coba hentikan gerakanmu itu sebentar”. “Ada apa Buuu”, sahutku sambil menghentikan goyangan pantatku naik turun. “Suuur…, kamu diam saja dan coba rasakan ini”, kata ibu tanpa menjelaskan apa maksudnya dan tidak kuduga tiba-tiba terasa penisku seperti tersedot dan terhisap di dalam vagina ibu mertuaku, sehingga tanpa sadar aku mengatakan, “Buuu…, aduuuh…, enaak…, Buu…, teruus Bu, oooh…, nikmat Buu”, dan tanpa sadar, aku kembali menggerakkan penisku keluar masuk dengan cepat dan ibupun mulai kembali menggoyangkan pantatnya. “oooh…, aah…, Suuur…, enaak Suuur”, dan nafasnya dan nafaskupun semakin cepat dan tidak terkontrol lagi. Mengetahui nafas Ibu serta goyangan pantat Ibu sudah tidak terkontrol lagi, aku tidak ingin ibu cepat-cepat mencapai orgasmenya, lalu segera saja kuhentikan gerakan pantatku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya yang menyebabkan ibu mertuaku protes, “Kenapa…, Suuur…, kok berhenti?”, tapi protes ibu tidak kutanggapi dan aku segera melepaskan diri dari pelukannya lalu bangun. Tanpa bertanya, lalu badan ibu mertuaku kumiringkan ke hadapanku dan kaki kirinya kuangkat serta kuletakkan di pundakku, sedangkan ibu mertuaku hanya mengikuti saja apa yang kulakukan itu. Dengan posisi seperti ini, segera saja kutusukkan kembali penisku masuk ke dalam vagina ibu mertuaku yang sudah sangat basah itu tanpa kesulitan. Ketika seluruh batang penisku sudak masuk semua ke dalam vaginanya, segera saja kutekan badanku kuat-kuat ke badan ibu sehingga ibu mulai berteriak kecil, “Suuur…, aduuuh…, punyamu masuk dalam sekali…, naak…, aduuuh…, teruuus sayaang…, aah”, dan aku meneruskan gerakan keluar masuk penisku dengan kuat. Setiap kali penisku kutekan dengan kuat ke dalam vagina ibu mertuaku, ibu terus saja berdesah, “Ooohh…, aahh…, Suuur…, enaak…, terus, tekan yang kuaat sayaang”. Aku tidak berlama-lama dengan posisi seperti ini. Kembali kehentikan gerakanku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya. Kulihat ibu hanya diam saja tanpa protes lagi dan lalu kukatakan pada ibu, “Buuu…, coba ibu tengkurap dan nungging”, kataku sambil kubantu membalikkan badan dan mengatur kaki ibu sewaktu nungging, “Aduuh…, Suuur…, kamu kok macem-macem sih”, komentar Ibu mertuaku. Aku tidak menanggapi komentarnya dan tanpa kuberi aba-aba penisku kutusukkan langsung masuk ke dalam vagina ibu serta kutekan kuat-kuat dengan memegang pinggangnya sehingga ibu berteriak, “Aduuuh Suuur, oooh”, dan tanpa kupedulikan teriakan ibu, langsung saja kukocok penisku keluar masuk vaginanya dengan cepat dan kuat hingga membuat badan ibu tergetar ketika sodokanku menyentuh tubuhnya dan setiap kali kudengar ibu berteriak, “oooh…, oooh…, Suuur”, dan tidak lama kemudian ibu mengeluh lagi, “Suuur…, Ibu capek Naak…, sudaah Suuur…, Ibuu capeeek”, dan tanpa kuduga ibu lalu menjatuhkan dirinya tertidur tengkurap dengan nafasnya yang terengah-engah, sehingga mau tak mau penisku jadi keluar dari vaginanya. Tanpa mempedulikan kata-katanya, segera saja kubalik badan ibu yang jatuh tengkurap. Sekarang sudah tidur telentang lagi, kuangkat kedua kakinya lalu kuletakkan di atas kedua bahuku. Ibu yang kulihat sudah tidak bertenaga itu hanya mengikuti saja apa yang kuperbuat. Segera saja kumasukkan penisku dengan mudah ke dalam vagina ibu mertuaku yang memang sudah semakin basah itu, kutekan dan kutarik kuat sehingga payudaranya yang memang sudah aggak lembek itu terguncang-guncang. Ibu mertuaku nafasnya terdengar sangat cepat, “Suuur…, jangaan…, kuat-kuat Naak…, badan ibu sakit semua”, sambil memegang kedua tanganku yang kuletakkan di samping badannya untuk menahan badanku. Mendengar kata-kata ibu mertuaku, aku menjadi tersadar dan teringat kalau yang ada di hadapanku ini adalah ibu mertuaku sendiri dan segera saja kehentikan gerakan penisku keluar masuk vaginanya serta kuturunkan kedua kaki ibu dari bahuku dan langsung saja kupeluk badan ibu serta kuucapkan, “Maaf…, Buu…, kalau saya menyakiti Ibu, saya akan mencoba untuk pelan-pelan”, segera saja ibu berucap, “Suuur nggak apa-apa Nak, tapi Ibu lebih suka dengan posisi seperti ini saja, ayoo…, Suuur mainkan lagi punyamu agar ibu cepat puaas”. “Iyaa…, Buuu…, saya akan coba lagi”, sahutku sambil kembali kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku keluar masuk vagina ibu dan kali ini aku lakukan dengan hati-hati agar tidak menyakiti badan ibu, dan ibu mertuakupun sekarang sudah mulai menggoyangkan pantatnya serta sesekali mempermainkan otot-otot di vaginanya, sehingga kadang-kadang terasa penisku terasa tertahan sewaktu memasuki liang vaginanya. Ketika salah satu payudara ibu kuhisap-hisap puting susunya yang sudah mengeras itu, ibu mertuaku semakin mempercepat goyangan pinggulnya dan terdengar desahannya yang agak keras diantara nafasnya yang sudah mulai memburu, “ooohh…, aahh…, Suuur…, teruuus…, oooh”, seraya meremas-remas rambutku lebih keras. Akupun ikut mempercepat keluar masuknya penisku di dalam vaginanya. Goyangan pinggul ibu mertuakupun semakin cepat dan sepertinya sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi. Disertai nafasnya yang semakin terengah-engah dan kedua tangannya dirangkulkan ke punggungku kuat-kuat, ibu mengatakan dengan terbata-bata, “Nak Suuur…, aduuuh…, Ibuuu…, sudaah…, oooh…, mauuu kelluaar”. Aku sulit bernafas karena punggungku dipeluk dan dicengkeramnya dengan kuat dan kemudian ibu mertuaku menjadi terdiam, hanya nafasnya saja yang kudengar terengah-engah dengan keras dan genjotan penisku keluar masuk vaginanya. Untuk sementara aku hentikan untuk memberikan kesempatan pada ibu menikmati orgasmenya sambil kuciumi wajahnya, “Bagaimana…, Buuu?, mudah-mudahan ibu cukup puas. Ibu mertuaku tetap masih menutup matanya dan tidak segera menjawab pertanyaanku, yang pasti nafas ibu masih memburu tetapi sudah mulai berkurang dibanding sebelumnya. Karena ibu masih diam, aku menjadi sangat kasihan dan kusambung pertanyaanku tadi di dekat telinganya, “Buu…, saya tahu ibu pasti capek sekali, lebih baik ibu istirahat dulu saja.., yaa?”, seraya aku mulai mengangkat pantatku agar penisku bisa keluar dari vagina ibu yang sudah sangat basah itu. Tetapi baru saja pantatku ingin kuangkat, ternyata ibu mertuaku cepat-cepat mencengkeram pinggulku dengan kedua tangannya dan sambil membuka matanya, memandang ke wajahku, “Jangaan…, Suuur…, jangan dilepas punyamu itu, ibu diam saja karena ingin melepaskan lelah sambil menikmati punyamu yang besar itu mengganjal di tempat ibuuu, jangaan dicabut dulu…, yaa…, sayaang”, terus kembali menutup matanya. Mendengar permintaan ibu itu, aku tidak jadi mencabut penisku dari dalam vagina ibu dan kembali kujatuhkan badanku pelan-pelan di atas badan ibu yang nafasnya sekarang sudah kelihatan mulai agak teratur, sambil kukatakan, “Tidaak…, Buuu…, saya tidak akan mencabutnya, saya juga masih kepingin terus seperti ini”, sambil kurangkul leher ibu dengan tangan kananku. Ibu hanya diam saja dengan pernyataanku itu, tetapi tiba-tiba penisku yang sejak tadi kudiamkan di dalam vaginanya terasa seperti dijepit dan tersedot vagina ibu mertuaku, dan tanpa sadar aku mengaduh, “Aduuuh…, oooh…, Buuu”. “Kenapa…, sayaang…, enaak yaa?”, sahut ibu sambil mencium bibirku dengan lembut dan sambil kucium hidungnya kukatakan, “Buuu…, enaak sekaliii”, dan seperti tadi, sewaktu ibu mertuaku mula-mula menjepit dan menyedot penisku dengan vaginanya, secara tidak sengaja aku mulai menggerakkan lagi penisku keluar masuk vaginanya dan ibu mertuakupun kembali mendesah, “oooh…, aah…, Suuur…, teruuus…, naak…, aduuuh…, enaak sekali”. Semakin lama gerakan pinggul ibu semakin cepat dan kembali kudengar nafasnya semakin lama semakin memburu. Gerakan pinggul ibu kuimbangi dengan mempercepat kocokan penisku keluar masuk vaginanya. Makin lama aku sepertinya sudah tidak kuat untuk menahan agar air maniku tetap tidak keluar, “Buuu…, sebentar lagi…, sayaa…, sudaah…, mau keluaar”, sambil kupercepat penisku keluar masuk vaginanya dan mungkin karena mendengar aku sudah mendekati klimaks, ibu mertuakupun semakin mempercepat gerakan pinggulnya serta mempererat cengkeraman tangannya di punggungku seraya berkata, “Suuur…, teruuuss…, Naak…, Ibuuu…, jugaa…, sudah dekat, ooohh…, ayooo Suuur…, semprooot Ibuu dengan airmuu…, sekaraang”. “Iyaa…, Buuu…, tahaan”, sambil kutekan pantatku kuat-kuat dan kami akhiri teriakan itu dengan berpelukan sangat kuat serta tetap kutekan penisku dalam-dalam ke vagina ibu mertuaku. Dalam klimaksnya terasa vagina ibu memijat penisku dengan kuat dan kami terus terdiam dengan nafas terengah-engah. Setelah nafas kami berdua agak teratur, lalu kucabut penisku dari dalam vagina ibu dan kujatuhkan badanku serta kutarik kepala ibu mertuaku dan kuletakkan di dadaku.Setelah nafasku mulai teratur kembali dan kuperhatikan nafas ibupun begitu, aku jadi ingat akan tugas yang diberikan oleh istriku. “Buuu…, apa ini yang menyebabkan ibu selalu marah-marah pada Bapak..?”, tanyaku. “Mungkin saja Suuur…, kenapa Suuur?”, Sahutnya sambil tersenyum dan mencium pipiku. “Buuu…, kalau benar, tolong ibu kurangi marah-marahnya kepada Bapak, kasihan dia”, ibu hanya diam dan seperti berfikir. Setelah diam sebentar lalu kukatakan, “Buuu…, sudah siang lho, seraya kubangunkan tubuh ibu serta kubimbing ke kamar mandi. Setelah peristiwa ini terjadi, ibu seringkali mengunjungi rumah kami dengan alasan kangen cucu dan anaknya Mur, tetapi kenyataannya ibu mertuaku selalu mengontakku melalui telepon di kantor dan meminta jatahnya di suatu motel, sebelum menuju ke rumahku. Untungnya sampai sekarang Istriku tidak curiga, hanya saja dia merasa aneh, karena setiap bulannya ibunya selalu mengunjung rumah kami.
Anda hobi Taruhan Poker, Domino, Ceme dan BlackJack?? Gabung bersama ribuan pengemar Poker Online Indonesia. Mainkan Ketrampilan anda dalam membaca kartu dan mengontrol emosi lawan, Jadilah Pemenang dalam setiap putarannya dengan minimal deposit HANYA 15.000 rupiah. Daftarkan ID anda www.pokerqqs.com

Sunday, January 24, 2016

Aku Berselingkuh dengan Ayah Tiriku NEW !!

Aku Berselingkuh Dengan Ayah Tiriku
BolaTangkas - Agen judi online, Aku Berselingkuh Dengan Ayah Tiriku || Sebelumnya aku ingin memperkenalkan diriku, namaku Liana. Mamaku seorang suster kepala di sebuah rumah sakit ternama, Mamaku ditinggal oleh papaku sejak aku kecil. Papa asliku adalah seorang tentara yang tewas dalam tugas. Sejak ditinggalkan oleh papa, mama sering berganti ganti pasangan, karena dari dirinya merindukan belain kasih sayang dari seorang pria. Tidak jarang aku mendapati mama sedang bercinta di sofa di ruang tamu dengan pria yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Hal itu pulalah yang membuatku dewasa belum pada saatnya. Aku kehilangan keperawananku pada umur 13 karena aku jatuh cinta dengan pemuda berumur 19 yang bekerja di Mc Donald di dekat rumahku. Biarpun aku sudah rusak tetapi hubunganku dengan mama sangat baik. Dia yang mengajarkan aku bagaimana aku harus manjaga tubuhku, bagaimana caranya memuaskan pria dan sampai bagaimana untuk mengindari kehamilan. Aku sangat mencintai mamaku. Dia adalah idolaku. Aku tahu bahwa semua yang dia lakukan demi aku, dan aku selalu berdoa agar mama mendapatkan cintanya yang abadi. Suatu hari mama mengajakku untuk makan malam. Dia bilang kalau dia mendapat kunjungan. Aku pun senang, karena berharap kunjungan itu dari seorang pria. Dan tebakanku pun benar. Frans seorang dokter muda yang cakap, tinggi tegap, berambut coklat tua dan tidak botak. Dia terhitung tampan dibanding dokter-dokter yang kukenal. Dia sangat ramah dan baik hati. Aku sangat menyukai Frans, demikian pula mamaku. Setengah tahun kemudian mereka pun menikah, dan aku masih ingat aliran air mata kebahagiaan mama. Di saat itu aku merasa bahwa doaku terkabulkan. Hidup kami berubah dengan kehadiran seorang pria di keluarga kami. Aku tidak perlu lagi mengganti lampu yang rusak, atau memperbaiki saluran air yang mampet. Bahkan tingkat ekonomi kami pun meningkat drastis. Kini kami tinggal di rumah Frans yang cukup besar dan mewah untuk kami. Bahkan di ulang tahunku yang ke 18 dia membelikan sebuah mobil baru yang sebelumnya hanya ada di mimpi-mimpiku. Tidak hanya itu, tapi bertambah seringnya erangan nikmat yang setiap malam kudengar. Wajah mama sangat berseri-seri setiap pagi begitu juga Frans. Sampai terjadinya suatu peristiwa. Aku masih ingat sekali peristiwa malam hari itu, Jumat tanggal 25 agustus 2000. Mama sedang pergi bersama teman-temannya selama akhir minggu. Frans hari itu mendapat undangan pesta bujang seorang temannya yang hendak menikah keesokan harinya. Aku sebagai remaja menikmati akhir minggu di diskotik hingga larut malam. Sepulang dari disko aku merasa lelah dan mabuk. Setiba di rumah aku langsung berendam air hangat di bath up, sambil menikmati musik di tengah remang-remang nyala lilin. Tiba-tiba pintu kamar mandi dibuka dengan cepat dan masuk Frans. Dia langsung menuju ke keran air dan membasahi kepalanya. Dia tidak sadar bahwa ada seorang gadis telanjang yang tergeletak di sebelahnya. Setelah dia agak tenang dia menegakkan kepalanya, dan dia menoleh ke arahku. Aku melihat adanya rasa kaget di matanya disamping rasa kagum. Dia hanya terdiam memaku memandangku. Ketika dia mencoba melangkah keluar aku pun memanggilnya. Frans hanya diam sambil memunggungiku, kemudian dia pun kembali melangkah ke arahku dan duduk di tepi bath up. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba dia sudah bersamaku di bath up. Kami saling mengusap, saling membelai, saling mencium dan saling menggoda. Aku sadar bahwa alkohol mampunyai peranan penting di sini, tapi aku merasakan sensasi yang belum pernah aku alami. Getaran dan perasaan melayang yang belum pernah aku alami bersama puluhan pria lainnya. Frans dengan lembut menciumi tengkukku sambil dia mengangkat rambutku yang basah. Aku sangat menikmati jilatan lidahnya sambil mendesah nikmat. Frans berbisik, “Nana, kau sangat cantik. Tubuhmu mengagumkan hmm,..” Aku hanya diam mendesah. Tanganku yang sudah terampil sudah mencari mangsa. Langsung kubelai penisnya yang sudah tegang. Aku pun berbalik menghadapnya dan langsung mulai menjilati dadanya yang bidang, lalu turun ke perut dan langsung ke tujuan utama. Aku jilat pelan-pelan, aku hisap ujungnya, bijinya dan kemudian aku memasukkan semua batang kejantanan ayah tiriku ke mulutku. Mungkin ini yang disebut kenikmatan oleh pria, karena didikan mamaku aku mengerti apa yang selalu diinginkan oleh seorang pria. Lidahku menari-nari menjilati penisnya. Saat itu aku hanya mendengar gerangan nikmat dari mulut Frans, sembari kubelai-belai pangkal pahanya. Tiba-tiba dia mencengkeram tanganku dan langsung mengangkatku ke atas dadanya. Bibirnya mencari bibirku, hingga akhirnya bibir kami bertautan, saling panggut dan saling gigit. Tangannya beraksi di vaginaku, mencari titik lemah wanita, dan ohh,.. inilah yang dinamakan profesional. Dia sebagai dokter mengenal setiap titik kelemahan seorang wanita. Dia meletakkan tubuhku di bagian pinggir bath up dan mengangkat kedua pahaku ke arah bahunya. Dia mencari vaginaku dengan mulutnya dan lidahnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku hanya merasakan ringan, melayang dan betapa tubuhku bergetar hebat. Merasakan bahwa tubuhku bergetar tidak ada hentinya, Frans pun berdiri, keluar dari bath up mengambil handuk dan mengangkat tubuhku serta melilit tubuhku dengan handuk. Setelah dia pun mengeringkan tubuhnya seadanya, dia mengangkat tubuhku menuju ke kamar tidurnya. Di ranjang di mana dia biasa bercinta dengan mamaku tubuhku diletakkan, dan handuk itu mulai dibuka pelan-pelan. Dasar Frans yang penuh selera humor, dia masih sempat bercanda, ” Wuah seperti membuka kado natal saja rasanya!” Aku pun sempat tertawa sebelum mulutku disumbat oleh mulutnya. Dia meneruskan apa yang sudah dia mulai. Dia mulai menjilati buah dadaku. Setiap bagian tubuh yang sensitif dia jilati. Hingga dia sampai ke ujung kaki, dia menjilati setiap jari kakiku, telapak kakinya dan lalu membuka lebar selangkanganku. Dia maju ke depan pelan-pelan, agak merebahkan dirinya di dadaku, sambil mendengarkan napasku yang terengah-engah. Tangannya membelai rambutku yang masih basah. Tiba-tiba sesuatu yang keras menusuk bagian vaginaku, hanya ujungnya saja, dia melakukan dengan sangat lembut. Sambil menjilati dan menggigiti putingku dia berhasil memasukan seluruh penisnya ke vaginaku. Beberapa saat kemudian dia agak berdiri dan mengangkat kedua kakiku ke arah wajahnya sambil terus memompa. Aku merasakan hanya kenikmatan, mungkin dari segi ukuran penis dia tidak terlalu besar. Tapi bagiku ukuran tidak jadi soal, yang penting bagaimana cara dia untuk mempergunakannya. Frans sangat jago bercinta. Pada saat itu tidak banyak gaya yang kita coba. Karena kenikmatan yang kita peroleh lebih penting daripada eksperimen. Aku coba menikmati setiap detik yang kita lalu bersama. Ada perasaan menyesal ketika semua itu berakhir, perasaan menyesal telah mengkhianati mama dan perasaan menyesal bahwa semua itu telah selesai. Ingin rasanya kami mulai dari awal lagi, menikmati setiap detik dan setiap sentuhan. Frans hanya diam memelukku, membiarkan kepalaku di dadanya dan sembari mengecup-ngecup keningku dengan lembut. Oh mama, malu rasanya ketika aku bertemu mama. Mama yang selalu sayang kepadaku, yang selalu perhatian akan diriku. Tapi di sisi lain aku merasa sangat cemburu bila melihat mama bermesra mesraan dengan Frans, perasaan benci melihat mama yang memeluk Frans. Aku selalu menangis apabila aku mendengar desahan mama di saat mereka bercinta di malam hari, aku selalu membuang muka apabila Frans pulang dari kerja dan membawakan mama setangkai rose. Setelah kejadian malam itu, aku dan Franks selalu berusaha untuk mencari kesempatan untuk berduaan. Mama sering bertugas jaga malam, dan itu kesempatan kami untuk terus mengulanginya. Sering kami melakukannya di mobil, di gudang ataupun di teras belakang rumah. Sudah hampir 1,5 tahun kami saling sembunyi, tapi baru awal tahun 2002 yang lalu aku berani mengatakan cinta kepada Frans. Dia hanya merengek dan menangis. Dia tidak bisa melepaskan mama karena mama bagi Frans adalah sosok istri yang ideal. Sedangkan diriku membuat Frans merasa muda, bergairah dan bersemangat hidup kembali. Kami berdua tidak tahu apa yang harus kami lakukan. Haruskah kami bersandiwara seumur hidup? Atau haruskah kami merusak segala mimpi mama? Di saat ini aku kembali bertanya, benarkah Tuhan sudah menjawab doaku? TAMAT...
Anda hobi Taruhan Poker, Domino, Ceme dan BlackJack?? Gabung bersama ribuan pengemar Poker Online Indonesia. Mainkan Ketrampilan anda dalam membaca kartu dan mengontrol emosi lawan, Jadilah Pemenang dalam setiap putarannya dengan minimal deposit HANYA 15.000 rupiah. Daftarkan ID anda www.pokerqqs.com

Foto Bugil Cewek Cabe Cabean Montok & Bahenol

WWW.BOLASTATIONS.COM - AGEN JUDI ONLINE

Cewek Cabe Cabean Montok & Bahenol

Anda hobi Taruhan Poker, Domino, Ceme dan BlackJack?? Gabung bersama ribuan pengemar Poker Online Indonesia. Mainkan Ketrampilan anda dalam membaca kartu dan mengontrol emosi lawan, Jadilah Pemenang dalam setiap putarannya dengan minimal deposit HANYA 15.000 rupiah. Daftarkan ID anda www.pokerqqs.com

Foto Cewek SMP berani Buka Baju


Sbobet - Agen Judi Bola, Cewek ABG sekarang memang tergolong nekat. Meskipun masih SMP, tapi meraka sudah berani pamer jeroan tanpa malu-malu lagi.
Bahkan foto cewek ABG ini dijamin bisa membuat kamu blingsatan. Silahkan deh lihat beberapa Foto Cewek SMP Berani Buka Baju di bawah ini.
Foto Cewek SMP Berani Buka Baju
Foto Cewek SMP Berani Buka Baju
Foto Cewek SMP Berani Buka Baju

Anda hobi Taruhan Poker, Domino, Ceme dan BlackJack?? Gabung bersama ribuan pengemar Poker Online Indonesia. Mainkan Ketrampilan anda dalam membaca kartu dan mengontrol emosi lawan, Jadilah Pemenang dalam setiap putarannya dengan minimal deposit HANYA 15.000 rupiah. Daftarkan ID anda www.pokerqqs.com

Saturday, January 23, 2016

Tante Tante Pejabat

Malam begitu Gelap saat suara riuh orang tertahan suara musik yang begitu keras, terlihat badan yang meliuk-liuk di tengah arena diskotik saling berhadapan membebaskan rasa penat yang begitu dalam. Dari kejauhan gue melihat beberapa wanita yang tampil menggoda dengan pakain malam mereka menunjukan lekukan kaki indah dengan belahan dada yang terlihat begitu menawan, sudah menjadi tabiat gue mencari pasangan seks ditempat tersebut, dan memang perlu duit untuk bisa merasakan memek2 liar wanita malam, namun kali ini ada yang berbeda kalau biasanya gue yang membayar namun beda untuk kali ini malah gue yang dibayar untuk pekerjaan yang sangat gue senangi ini. Ceritanya dimulai ketika gue mengoyangkan badan gue ditengah2 keramaian orang yang saling berjoget dengan musik keras dari sang DJ, saat sedang bergoyang gue berusaha menggoda cewek taksiran gue namun perlahan keberadaan cewek tersebut tergusur seiring dengan datangnya seorang wanita yang gue taksir berumur 30an.
‘hei sendiri aja’ sapanya dengan lembut.
‘nggak kok, lagi berdua sama kamu’ jawab gue dengan nada bercanda.’
‘hahaha, kamu bisa aja. Nama gue Putri, 32’ katanya memperkenalkan diri.
‘owh tante putri, gue Evan,22’ jawab gue yang memperkenalkan diri juga.
‘ih jangan tante dong, masih muda dan kencang gini’ katanya sambil bergoyang dan sedikit meremas kedua toketnya.
Memang tante putri mempunyai badan yang semok dengan toket yang luarbiasa besarnya apalagi di padu dengan pakaian ketat miliknya yang memperlihatkan toketnya seperti buah pepaya yang sudah matang. Kami lalu terus mengobrol sambil terus bergoyang menggoda satu sama lain, tante putri ini terlihat masih sangat muda dengan umur yang sudah 32 tahun.
‘masih kuliah?’
‘ia masih’
‘mau tambah duit nggak’ katanya dengan menggoda.
‘maksudnya gimana tante’
‘gini tante ada taruhan sama teman2 tante’
‘taruhan apa tante ?’
‘tapi setelah dikasi tau kamu harus ikut yah’
‘ia tante’ jawab gue asal
‘gini kita lagi cari cowok buat di “blow”’
‘ha’ jawab gue kaget
‘tunggu dulu, nah yang paling lama keluarnya dia pemenangnya, kamu nanti dapat 5 juta’
‘ahhh.. nggak mau ahh sama tante girang, masih kurang tuh’ jawab gue setengah bercanda.
‘ih mata duitan, kalau gitu 10 jta, tapi kalau kalah kamu nggak tante kasih’
‘mhhh.. gimana yah, oke deh kalau sama tante’ jawab gue setuju sambil memasukan jari gue dalam belahan dada tante putri.
‘bukan tante nanti yang nge’blow’ kamu tapi teman tante, ayo sini’ katanya sambil menarik gue.
Lalu kami pergi dari kerumunan orang yang sedang berdansa dengan riuhnya menuju kesudut ruangan tersebut, disana sudah ada 2 orang, seorang pria dan wanita yang nampaknya teman tante putri, kami lalu berkenalan, nama mereka Andi (25) salah seorang kontestan dan tante Lany (32). Belum lama kami berkenalan muncul 4 orang lagi secara bersamaan Jack(21) dan Dave (24) kontestan permainan gila tante2 ini serta tante Rose(30) dan tante Yuyun (31). Kami lalu mengobrol sedikit saling berbincang dan gue tahu kalau mereka para tante ini adalah istri pejabat dan pemilik perusahaan kaya yang mencari kesenangan dikala para suami mereka sibuk ‘kerja’ lembur. Kami lalu menuju sebuah ruangan dilantai 2 diskotik tersebut, disana kami ber4 para kontestan di sejajarkan berjejer, kemudian para tante tersebut memilih target mereka. Sedikit penjelasan yah, pasangan pertama itu ada Tante Rose dan Andi, tante rose ini tinggi dengan toket terbilang kecil namun dia yang paling cantik dari semua yang ada sedangkan andi pria berbadan kekar mungkin rajin fitness. Kemudian pasangan kedua Ada jack dan tante Putri, jack berbadan kecil dan tingginya sama dengan tante putri, kemudian pasangan ketiga ada Dave dengan tante lany, dave badannya hampir sama kayak gue hanya di lebih tinggi dari gue sedangkan tante lani berbadan seksi dengan kulit eksotisnya memiliki badan yang seksi seperti anak muda berumur 20an. Dan terakhir ada gue dengan tante Yuyun, yang memiliki postur bontot dengan kulit yang putih bersih, badannya ngak jauh beda dengan tante putri namun toketnya jauh lebih besar dari milik tante putri. Kalau diumpamakan Tante Yuyun dan Tante putri kayak duo serigala.
Sesaat kemudian para tante tersebut membuat peraturan, pertama tidak boleh memakai alat bantu seperti minyak dll, kedua hanya boleh di blow tidak boleh memakai toket dan memek. Setelah habis dibacakan para tante tersebut lalu mulai membuka baju kami ber4 hingga akhirnya tersisa hanya dalaman kami, lalu mereka mulai bergaya erotis didepan kami sambil melepas 1per1 pakaian mereka hingga menyisakan bra dan cd mereka namun hanya tante yuyun yang tidak memakai bre.
Ilustrasi Gambar tante yuyun
Ilustrasi Gambar tante yuyun
‘nggak muat branya’ kata tante yuyun berbisik. Lalu cd kami mulai dilepas dan terpampanglah senjata kami dihadapan tante2 ini. Tak membuang kesempatan kontol kami langsung dilumat habis oleh mereka, kontol gue masih belum tegang dan butuh waktu untuk tante yuyun membuat dia bangun. Suara liur mulai bercampur dengan hisapan-hisapan kontol terdengar riuh di setiap sudut ruangan ada yang tiduran di kasur ada yang duduk dikursi, dengan berbagai gaya mereka berusaha membuat kami keluar dengan cepat.
‘mmmm.. enak banget hisapan tante’ kata gue memuji kehebatan tante yuyun. Dia hanya terus berusaha membuat gue keluar. Dan dengan susah payah gue menahan nafsu gue agar peju gue tidak menyembur keluar. Toket tante yuyun yang besar tersebut mulai gue mainin dengan diremas-remas dan terkadang gue plintir putingnnya yang sebesar kelingking lelaki dewasa. Kemuadian tante yuyun melepas hisapannya lalu membawa gue menuju sudut ruangan, disana ia meminta gue untuk duduk disebuah kursi kotak sambil bersandar di dinding, kaki kiri gue dia angkat ke atas kursi hingga kini gue mengangkang dengan satu tertekuk di laintai, kemudian dengan cepat ia mulai jongkok didepangue dan memulai kembali menghisap kontol gue.
‘slurp…slurppp..’ begitulah bunyi hisapan tante yuyun. Dan untuk menghilangkan fokus gue biar ngaak ngecroot duluan gue lalu memalingkan wajah dan melihat sekitar gue yang bisa gue liat secara keseluruhan karena posisi gue yang dipojok. Gue bisa melihat tante rose yang sedang berlutut sambil mengulum kontol andi yang terlentang tiduran di atas kasur, sementara tante putri sedang asik berlutut dengan gaya nungging diatas sofa panjang yang diduki oleh Jack, mulut dan tangan tante putri berfokus pada kontol jack sedangkan pinggul tante putri bergoyang-goyang terlihat dengan jelas, jari-jari milik jack sudah masuk dan mengobok-ngobok memek tante putri dengan celana dalam yang masih dipakai tante putri, sementara itu dibawah lantai gue bisa lihat tante Lany yang tertutup rambutnya sedang berada tepat diatas kontol dave sementara dave menjilati memek tante lanny, mereka berdua membuat gaya 69 yang erotis. Melihat mereka gue jadi punya ide untuk menganggu tante Yuyun yang jilatan dan hisapannya sungguh membuat gue keenakan, tangan gue lalu meremas kedua bongkahan toketnya sedangkan kaki kanan gue mulai mengelus-elus memek tante yuyun dari luar cdnya, bebrapa saat memeknya terasa basah dan lengket, toketnya semakin gencar gue mainin sedangkan jempol kaki gue suda menusuk nusuk memeknya dari luar cdnya, tante yuyun berusaha menghindar dengan mengangkat pantatnya namun kaki gue mengikuti kemana ia bergerak, kemudian ia berlutut dan kedua kakinya berusaha menahan laju kaki gue, namun itu malah mempermudah gue yang tidak harus mengangkat kaki lagi karena ada pijakan, gue cukup mengoyangkan telapak kaki gue untuk mengesek memek tante yuyun dari luar celana dalamnya, merasa usahanya sia-sia dilalu melepas kaki gue dan kini dia sudah berlutut tegap, dia sedikit menoleh kebelakang lalu kembali melihat gue, toketnya yang besar kemudian ia angkat dan memuantnya diatas pangkal paha gue, kemudian tangannya mulai ia pakai untuk mengocok kontol gue, sementara kaki gue kembali mengobok memeknya, kali ini cdnya gue tarik sedikit dengan jari kaku gue, karena posisinya yang sedang berlutut tegap cdnya dengan mudah jatuh hingga kelantai.
Beberapa saat kemudian gue merasakan kontol gue yang diapit toket tante yuyun, ternyata ia curang dengan memakai toketnya.
‘tante jangan curang dong’ bisik gue.
‘udah, kamu dikasi berapa sih sama si putri’ tanya dia
’10 jt tante’ jawab gue
‘udah tante kasih kamu 20jt kalau kamu diam, nggak kasih tau siapa-siapa’ jawabnya
‘benar tante ?’ tanya gue
‘ia benar’
Anda hobi Taruhan Poker, Domino, Ceme dan BlackJack?? Gabung bersama ribuan pengemar Poker Online Indonesia. Mainkan Ketrampilan anda dalam membaca kartu dan mengontrol emosi lawan, Jadilah Pemenang dalam setiap putarannya dengan minimal deposit HANYA 15.000 rupiah. Daftarkan ID anda www.pokerqqs.com
Gue lalu membiarkan tante yuyun menggunakan toketnya untuk merangsang gue, sementara kaki gue yang terlalu dekat dengan tubuh tante yuyun tak dapat lagi menjangkau memeknya, namun gue nggak kehabisan akal, gue lalu mengunakan jemari tangan gue untuk merangsangnya, jari gue masuk dan mengobok memek tante Yuyun dengan segala cara untuk membuanya KO, begitu pula dengan tante Yuyun yang berusaha membuat gue keluar dengan kemampuannya namun karena fokus gue berubah maka aliran nafsu gue berubah.
‘yeaaahhhh’ terdengar suar a teriakan gembira ketika tante rose berhasil membuat Andi ngecrot duluan. ‘sialan, gue kira dia bisa tahan, badannya aja yang gede’ kata tante yuyun yang sewot karena kontestannya KO duluan.
‘kamu nihh kapan keluarnya’ kata tante Yuyun sewot. Gue lalu menjawabnya dengan kembali mengobok memeknya setelah tadi terhenti karena teriakan tante Rose.
‘mhhhh…’ gue bisa liat tante Yuyun yang sudah terangsang dengan jemari gue dimemeknya, ia mulai memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahnya walaupun ia masih mengapit kontol gue dengan toketnya yang terus ia naik turunkan.
‘gue yang kedua’ Kali ini teriakan tante Putri yang berhasil membuat jack ngecrott.
‘mmmmhhhh ahhhhhh’ teriakan ketiga yang setengah berbisik, cairannya begitu banyak keluar, dan yang ketika bukannya dave atau aku tapi tante Yuyun, cairannya membasahi jari tangan kanan gue yang langsung gue hisap habis seperti anak kecil yang sedang menjilati kecap ditangannya. Tante Yuyun sempat terhenti karena getaran hebat di selangkangannya. Saat sedang berhenti tante lany yang membelakangi gue sudah setengah jongkon diatas kepala Dave dengan tangan terbuka ia mengisyaratkan kalau dave sudah keluar juga.
‘tante mereka datang tuh’ kata gue dan dengan cepat tante Yuyun menurunkan toketnya biar tidak ketahuan.
Tante Yuyun yang melihat gue Masih ON langsung dengan kegirangan menghampiri kami,
‘gimana Yun, belum keluarkan.. hahahaha, Gue menang’
‘eh fotoin dong Rose’ kata tante putri yang meminta tante Rose memoto gue dan tante putri dengan HP tante Putri kemudian tante putri dan jack lalu kami bertiga .
‘ehhh udah jam 2 nihh, suami gue takutnya pulang duluan’ kata tante rose yang takut ketahuan suaminya kalau ia sedang ke hiburan malam. Akhirnya mereka semua setuju untuk pulang, Tapi sebelumnya mereka membayar Andi, Dave,dan jack sebelum mereka pulang sementara gue mendapat tawaran lagi.
‘tante gimana aku, tadi janjinya mau kasih, kalau nggak aku bocorin nih’ kata gue pada tante Yuyun.
‘mana no. Rekeningmu’ katanya dengan sedikit kesal
Dan benar saja beberpa saat kemudian sms masuk dari banking menyatakan rekening gue bertambah 20 juta.
‘makasuh yah tante’ kata gue dengan senangnya.
Lalu tante putri menarik lengan gue
‘mau duit lagi nggak’ kata tante putri.
‘punya aku aja tante belum bayar’
‘tenang aja, tante kasih 20jt, kalau kamu mau ikut tante malam ini’
‘okelah tante aku mau’
‘nah gitu dong,’
‘tapi didepan yah’
‘okey tante kirim nih, mana no rekeningmu’
‘ini tante’ dan benar saja 20jt kembali masuk ke no.rekening gue.
lalu Tante putru mengandeng tangan gue keluar menuju parkiran. Kami melewati tante Yuyun yang kelihatan kesal karena kehilangan banyak uang. Kemudian tante Yuyun memanggil tante putri.
‘ehh put, gue ikut loe yah, supir gue nggak tahu dimana nih’
‘yaudah ayuk gue antarin’
Lalu kamu bertiga mulai naik keatas mobil dengan gue sebagai drivernya sementara tante putri dan Yuyun duduk dibelakang gue.
‘loe kenapa Yun, nngak biasa kayak gini’
‘gue kesal put sama cowok loe tuh’
‘hahaha, dia udah buat loe keluar banyak yah’
‘haahh. Loe tahu?’tanya tante Yuyun kaget.
‘lah tahulah, selain loe bayar ke gue, loe juga bayar ke cowok loe tadi kan’
‘bukan duit yang buat gue kesal put’
‘trus apa dong’
‘tuh cowok depan, baru kali ini gue dibuat keluar padahal tujuannya gue yang buat dia keluar’
‘haaa.. loe dibuat ‘keluar’ sama dia..pantes aja loe cemberut kayak gitu’
‘kalian berdua mau kemana gue ikut yah’
‘ehhh nggak bisa dong’
‘ayolah plisss’
Akhirnya terjadi perbincangan antar mereka berdua tanpa meminta ijin gue, mereka akhirnya setuju untuk melakukannya namun tante putri yang duluan sedangkan tante Yuyun setelah tante putri.
‘tante kalau 2 orang servicenya, beda juga harganya’
‘udah gue kasih loe 20jt lagi gimana, tapi servicenya harus mantap’ kata tante yuyun
‘hahaha, oke.. tenang aja aku bakalan buat tante keluar kedua kali’ kata gue bercanda.
‘coba aja kalau bisa, kalau bisa tante tambahin 20jt lagi’
‘oke’
Kedua tante tersebut berencana mengerjai gue, namun gue lebih pintar dari mereka. Lalu kami menuju sebuah rumah besar yang adalah rumah Tante Yuyun, semuapenghuninya sudah tertidur dan hanya serang satpam yang masih terjaga gue disuruh ngumpet agar tidak ketahuan. Lalu kami memasuki garasi yang langsung ditutup oleh tante Yuyun sehingga satpamnya tidak melihat kami bertiga. Kami langsung menuju kamar utama yang berada dilantai 2, kamar yang sangat besar tapi sebelum itu gue meminta diri untuk membersihkan tubuh, biar mereka berdua lebih bergairah. Selagi membersihkan diri gue berusaha untuk beronani agar bertahan lama, salahh satu trick gue apalagi gue harus menghadapi tante putri dulu. Setelah beronani dan membersihkan diri gue lalu keluar dan didepan gue sudah ada tante putri yang bugil menunggu dan langsung mengangkangkan kakinya dengan cahaya yang terang membuat memeknya yang dicukur rapi terlihat oleh gue. Handuk gue langsung gue lepas kontol gue yang tadinya sudah mengecil kembali tegang dan dengan sekali hentakan kontol gue masuk menelusuri memek tante putri yang sudah basah.
‘awww.. awww..’ teriak tante putri ketika gue menghentak pinggul gue kearah memeknya, sambil gue menghentak kontol gue, tante putri mengoyangkan pinggulnya. Terasa enak sekali permainan tante putri dengan gaya konvensional ini. Sambil itu gue menelusuri toket tante putri yang sedikit leih kecil dari toket tante Yuyun yang besar itu, putingnya gue jilatin dan beberapa kali kami berpangutan mesrah lidah kami saling membelit dan bertukar cairan, beberapa saat kemudian gue mulai melihat tanda tante Putri sudah menuju puncaknya, memeknya berkedut lebih kencang kesempatan ini nggak gue sia-siakan, gue mengambil posisi berlutut tegap dan tanpa aba-aba gue mengoncang tubuh tante putri, ia berteriak tak terkendali.
‘aahhhh ahhh ahhh auuuu mmmh yahhhhh’ erangannya yang langsung ditutup tante Yuyun takut membangunkan seisi rumah. Tubuh tante putri mulai bergetar dengan cepatnya ia merangkul gue bermasksud membuat gue menimpa dirinya karena kakinya mencengram pinguul gue dengan erat agar kontol gue diam didlam memeknya. Namun karena kuda-kuda gue yang baik tante putri malah gue angkat mendekap dengan tubuh gue yang tegap berlutut, ia memeluk erat gue sambil kakinya mendekap pinguul gue.
‘ahhhhhh… gue keluaaarrrr’ erangnya sambil ia bergetar diatas tubuh gue.
Terasa cairan hangat milik tante putri keluar membasahi seluruh kontol gue, perlahan cengkraman tangannya mulai melemah seiring dia terhempas diatas kasur lembut milik tante Yuyun dan suaminya.
Belum sempat gue menarik kontol gue tangan tante yuyun sudah menarik keluar kontol gue, dia lalu menyuruh gue tidur terlentang disamping tante putri sementara ia mengambil posisi WOT, tangan gue meremas toketnya dan dengan perlahan ia mulai menurunkan badannya hingga kontol gue bergesekan dengan memeknya yang tak langsung ia masukan, ia masih bermain dengan kontol penuh cairan milik tante putri.
‘ahhhh.. mmmhh’ ekspresi tante Yuyun ketika kontol gue mulai memasuki memeknya yang terasa berbeda dengan milik tante Putri selain tak berbulu alias botak memeknya juga terasa sangat sempit untuk ukuran seorang istri.
‘ahhh ‘ erangnya ketika kontol gue masuk sepenuhnya dalam memek tante Yuyun.
‘tante, jarang dipakai yah sarangnya’
‘sering kok, gimana seret yah, kayak perawankan’ Katanya membanggakan memeknya yang sepit tersebut.
‘sempit banget tante, tapi nggak bakalan buat aku ngecrott duluan’
‘kamu liat aja’ kata tante yuyun dengan pedenya.
Tangan tante Yuyun melarang gue untuk merangsang toketnya sementara dengan pengalamannya ia berusaha membuat gue keluar dualuan. Dia memegang kendali sepenuhnya dalam permainan kali ini, ia memutar pinggulnya kiri kekanan, naik turun diatas kontol gue. Tanganya memegang erat tangan gue yang letaknya diatas kepala gue, karena posisinya yang agak membungkuk membuat toketnya menggantung kearah wajah gue yang langsung aja gun manfaatin dengan mencari puting toketnya. Tante yuyun bergetar sesaat setelah puting toketnya gue sentuh dengan lidah dan sempat beberapa saat gue kenyot.
‘ooww ini, titik lemahnya tante Yuyun, pantas aja dia nggak mau gue rangsang’ pikir gue dalam hati.
Tante yuyun berusaha mengenjot kontol gue dan gue berusaha mendapatkan puting toketnya, kini fokus gue sudah berubah enaknya memek tante yuyun yang bagai seorang wanita muda sudah tak lagi gue rasakan karena ffokus gue adalah putingnya yang sesekali lepas dari pengawasan lidah gue.
Sesekali tante yuyun berhenti menggenjot gue dan hanya mengoyangkan pinggulnya dalam2 ke arah kontol gue yang sebenarnya membuat gue keenakan. Biasanya gue yang membuat cewek keenakan tapi kali ini gue yang dibuat enak sama cewek yang sangat berpengalaman dalam urusan kelamin ini.
lama juga diposisi ini ada sekitar 30menitan tante Yuyun berada diposisi WOT, bahkan tante putri yang tadinya terbaring lemas disamping kami sudah tak lagi ditempatnya, ia sudah ada duduk disebuah kursi sambil menyalakan tv dan menonton acara yang nggak gue kenal suara berisik tv dan erangan gue dan tante Yuyun seakan beradu.namun tiba-tiba tante Yuyun berhenti sejenak ia duduk tegap di atas kontol gue, tangannya yang memegang tangan gue lepas dan berpindah menekan lutut gue, kesempatan ini nggak gue sia-siakan. Toketnya langsung gue remas, putingnya gue mainin, gue bisa melihat ekspresi tante Yuyun yang seakan menahan sesuatu kaki gue langsung gue tekuk kemudian pinggul gue goyangkan perlahan.
Poker - Poker Online Indonesia, ‘sayangggg…..’ lenguhnya panjang ketika seluruh badannya bergetar empotan memeknya semakin terasa. Gue lalu sedikit mengangkat kepala gue lalu dengan cepat gue kenyot puting toket kanannya, tante Yuyun menahan erangan orgasmenya dengan memeluk gue erat terasa keringat kami saling bercampur apalagi tubuh tante Yuyun yang sudah basah, gue membiarkan tante Yuyun memeluk gue sambil bergetar merasakan sisa orgasmenya.
‘gimana Yun udah’ kata tante putri yang penasaran dengan hasil kami.
‘2-0 tante’ jawab gue
‘hahaha.. loe kalah lagi yun,sini gue lagi’
‘tante juga mau dibuat 2-0’ tanya gue bercanda
‘buat tante puas malam ini Van’ katanya sambil kami berciuman hangat.
Gue lalu mulai babak baru lagi dengan tante Putri, jujur gue sering main threesome sama cewek-cewek muda namun kali ini berbeda bukan hanya saja umur namun pengalaman mereka membuat gue harus “curang” terlebih dahulu, padahal gue bisa membuat mereka KO duluan. Tante Yuyun masih tergeletak lemas disamping kami menutup matanya, cairan orgasme tante Yuyun membasahi tempat kami bermain tadi sungguh banyak cairan orgasmenya, menurut gue sungguh beruntung suami tante Yuyun ini selain memiliki bodi yang wow banget, cantik dan loyal dengan uang, nafsunya juga sangat tinggi. Tak kalah dengan tante Yuyun tante putri juga 11-12lah pokoknya malam ini gue beruntung banget udah dapat 2 tante HOT gue dapat duitnya lagi, terhitung 60jt sudah masuk dalam rekening gue malam ini, padahal malam2 sebelumnya gue bisa menghabiskan 5 juta untuk menyewa seorang wanita penghibur atau 3 jutaan untuk shoping dengan cewek sebelum berakhir diranjang.
‘tante posisi yang tante suka apa’ tanya gue sama tante putri.
‘apa yah, DoggyStyle mungkin’
‘oke kita main yah’ kata gue sambil membalikan badan tante putri menghadap kepala ranjang, tangannya bertumpu di kasur, sementara ia setengah berlutut, gue dari belakang memainkan memeknya yang sudah kembali basah, awalnya dengan tempo yang pelan lama-kelamaan gue tambah temponya. Benar saja tante Putri meracau tak menentu ketika kontol gue masuk keluar memeknya.
‘yahhh.. teruss sayangg entottinnnn… enakkkk mmmmhh kontolmu enakk sayanngg teruusss’ katanya meminta gue terus mengentotnya . sambil gue ‘main’ dengan tante putri ternyata tante yuyun sudah membersihkan dirinya lalu kembali keranjang kali ini ia berbicang panas dengan gue yang sedang mengerjai temannya.
‘ternyata kamu kuat juga yah,’
‘gimana tante ? udah nyerah’
‘belum dong, kamu kuat banget sihh, biasanya cowok2 udah KO tante buat pas tante diatas mereka’
‘aku kan beda tante, hehehehe’ tawa gue sambil terus mengenjot tante putri yang terus meracau untuk gue tak berhenti mengenjotnya.
‘punyamu keluarin di memek tante aja yah, nanti tante tambahin 20jt lagi kalau kamu menuhin punya tante dengan spermamu’
‘mmmhhh… gimna yah okelah, tapi dengan syarat tante ikuti semua kemauan aku’
‘oke sayang, apapun kamauanmu tante ikutin aja’
‘oke kalau gitu, aku selesain ini dulu yah’ kata gue untuk menyelesaikan pertarungan dengan tante putri.
Gue lalu mulai merubah posisi gue yang tadinya gue berlutut sambil memainkan toket tante putri, kini kaki kiri gue gue angkat membuat kuda-kuda, tangan gue sedikit menekan pinggul tante putri biar turun kebawah agar kontol gue bisa dengan leluasa masuk sepenuhnya ke memek tante putri.
Dan dengan tanpa aba-aba dari gue, tante putri gue genjot dengan kekuatan full membuat tubuhnya tergoncang-goncang dan bunyi pangkal paha gue bertemu pantat seksinya.’plakkk..plakkk.plakkk..plakk’
‘ahhhh… uhhh yahhh sssttt fucckkk mmmmm yahhh uhhh auu auu awww yahh aaawww’ erangan tante Putri, tak butuh waktu lama untuk membuat tante putri keluar lagi.
‘awwwwwww…..’ erangan tante Putri disertai dengan tubuhnya yang bergetar, kontol gue.. gue tanam sedalam-dalamnya membuat tante putri tak berdaya.1 menit gue biarkan kontol gue tetap dalam memeknya yang sangat becek tersebut sebelum akhirnya gue pamitan dengan memeknya.
‘tante gimana ?’ tanya gue.
‘uuhhhh enak banget Van kontolmu, tante puas banget… tante jadi basah gini’
‘memek tante juga legit, masih mau nggak tan’ tanya gue
‘mmhhh.. pinggul tante keram nihhh tante udahan aja, kamu lanjutin sama Yuyun aja’
‘okelah tante’
Gue lalu bangkit dari tempat tidur, lalu mengajak tante yuyun untuk sedikit bersih2 di kamar mandinya, gue menyiram tubuh kami dengan air hangat terasa segar banget. Dibawah guyuran shower gue mendekap tubuh mungil tante Yuyun dari belakang sengaja kontoll gue mengapit diselangkangannya, tangan gue meremas gemas toketnya sesekali gue plintir putingnya.
‘tante seksi banget’
‘kamu juga pintar muasin tante’
‘aku mau nanya nih, kok memek tante sempit yah nggak kayak yg lain’
‘ini karena tante sering ngerawatnya, tantekan dokter kulit’ ow pantasan aja kulitnya halus beda sama yang lain.
‘dan juga suami tante burungnya kecil nggak kayak punya kamu, nanti kalau dia tidur sama tante memeknya longgar kan bisa curiga dia’ jawabnya yang memang sengaja merawat agar tidak ketahuan kalau dia seriing main dengan cowok lain.
‘suami tante kerjanya apasih ? kok nggak ada dirumah’
‘suami tante itu kapten (menyebut salah satu kapal pesiar terkenal milik orang kaya asing), makanya dia sebulan hanya pulang selama 3 hari aja’
‘emang suami tante nggak curiga’
‘curiga pun tak masalah dia juga paling main diluar sana’
Sambil membersihkan diri kami berbincang dan gue tahu kalau tante Yuyun belum memiliki anak dan dia adalah seorang istri yang perlu kehangatan biologis, dia juga seorang yang bisa dibilang sangat kaya, karena harta dari suaminya yang berlimpah dan juga miliknya pribadi, selain seorang dokter ia memiliki klinik kecantikan yang sangat terkenal dan memiliki cabang dibeberapa kota, para wanita pasti tahu, dia adalah dokter selaku pemegang saham di klinik tersebut.
‘tante nggak takut hamil sama saya, sperma saya kuat loh’ tanya gue bercanda
‘buktikan kalau gitu’ jawabnya dengan senyum. Setelah bersih2 gue lalu mengeringkan badan kami berdua dengan sentuhan-sentuhan erotik disekujur tubuh tante yuyun yang pasrah tubuhnya gue nikmatin.
‘ehh mau kemana’ tanyanya binggung ketika gue menarik tangannya keluar ruang kamarnya.
‘udah tante ikut aja, katanya mau di hamilin’ jawab gue nakal
‘jangan dibawah ada banyak orang’
‘ada siapa aja’
‘ada pembantu tante 2 orang dan seorang satpam’
‘kalau gitu atok kebawah, aku nggak bisa ngecrott kalau nggak ada sensasinya’
‘haa.. kamu ada-ada aja, jangan nanti ketahuan’
‘nngak bakalan kalau tante diam’ gue berusaha meyakinkan tante Yuyun, yang akhirnya menerima tantangan gue.
Kami lalu menuju ruangan depan diatas sebuah sofa datar yang sengaja gue atur agar bisa melihat keluar jendela dimana seorang satpam tengah terjaga sambil menonton sebuah acara televisi.
‘nanti keliatan’
‘nggak bakalan tante, cahaya didalam kan nggak ada, yang ada hanya cahaya dari luar, dari dalam bis liat keluar tapi dari luar nggak bisa’
‘kamu nakal yahhh’
‘kan kalau nggak gini nggak bakalan aku keluar tante’
Dan dimulailah babak kedua gue dengan tante Yuyun, gue menyuruhnya bergaya doggystlye gaya favorit gue. Ia merangkak diatas sofa sambil berpegangan dilengansofa pandangan kami tertuju pada sosok dibalik kaca jendela yang tak tahu kalau tuannya sedang di kerjai anak muda tepat didepan matanya. Perlahan kontol gue menyeruak masuk dalam emmeknya yang memang sudah basah dengan mudah kontol gue masuk, namun memekya masih saja tetap seretdan rapat.
‘tante tahan suaranya yahhh’ kata gue sebelum mengambil ancang-ancang mengenjotnya dengan brutal.
‘ahhh.. ahhh..mmm mmpp.. mmmmppphhh awww…’ begitulah erangan tante yuyun yang berusaha menahan suaranya agar tidak keluar, sementara tubuhnya tergocang hebat karena sentakan kuat di memeknya. Sekitar 5 menit gue entotin tante Yuyun dengan kasarnya sebelum akhirnya gue mengajak dia berdiri dengan masih kontol gue dimemeknya gue entotin dia yang berdiri menghadap jendela. Sungguh luarbiasa dengan posisi seperti ini apitan memek tante Yuyun lebih terasa, dan tanpa menurunkan tempo gerakan gue, gue menghajar tante Yuyun sampai-sampai ia tak kuat menahan jeritan yang akhirnya gue tahan dengan tangan gue.
‘mmmmhhpp… mhhhppp yahhhh.. mmhhppp.. enak sayang kontolmu enak banget…. entotin tante sayang…… uhhhh siaall enak banget …mhhhhpp tante udah ngak kuat nih’ celotehnya ketika gue menggenjotnya dengan brutal. Gue langsung melepas kontol gue ketika tante Yuyun berkata kalau dia tak kuat lagi.
‘kenapa berhenti sayang’ tanya tante Yuyun yang klimaksnya tertunda, tangannya berusaha memegang kontol gue dan diarahkan ke memeknya.
‘jangan dulu dong, kita keluar bareng2 aja’ kata gue lalu membalikan tubuh tante Yuyun gue yang badannya memang lebih besar darinya lalu mengangkat tubuhnya, tante Yuyun yang mengerti maksud gue langsung melingkarkan kakinya erat dipinggul gue dan tangnnya merangkul gue erat agar tak terjatuh. Namun lagi-lagi dia mencari kontol gue untuk dimasukan ke memeknya yang tepat diatas kontol gue, karena kasihan gue akhirnya memperbolehkan dia menikmati kontol gue selagi gue mengendong dan membawa tante Yuyun menuju halaman belakangnnya yang ternyata sangat luas. Ini karena mereka berdua menyukai pekarangan yang besar, gue lalu mengecek setiap sudut tempat dan akhirnya gue menemukan sebuah gundukan tanah bak bukit kecil yang berada tepat dibawah jembatan buatan yang terhalang pandangan apabila ada orang yang memeriksa ke arah belakang.
‘toket tante nih asli atau palsu tan, kok besar banget’
‘kalau ini asli sayang, mmhhhuuu’ jawabnya bergetar ketika gue mengulum puting toketnya.
‘owww.. pantes aja tante begitu bernafsu ternyata ini titik sensitifnya’ kata gue sambil terus mengenyot toketnya.
‘mmmmmmm.. jangan dikenyot terus nanti tante keluar lohhh’katanya mengingatkan gue.
‘oke tante, ehh pasien tante ada yang cowok nggak’
‘ada dong emang kenapa’
‘ngggak tanya aja, apa mereka nggak terangsang melihat tante yang seksi ini’ jawab gue sambil menurunkan tante Yuyun dari gendongan gue dan membaringkan dia diatas rumput lalu menyandarkannya di atas bukit tanah.
‘yahhh tergantung mereka’
‘tante pernah nggak ngentot sama pasien tante diklinik’ sambil membuka kedua kaki tante yuyun yang tertekuk bersiap dengan posisi konvensional.
‘udah kamu cepat entotin tante, malah cerita’ jawabnya sewot.
‘’tante cerita aja sambil aku entotin biar dapat sensasinya’
‘ia tante pernah, 2kali.. awwww’ pekiknya ketika kontol gue masuk ke memeknya
‘tante trus cerita aja sambil aku entotin tante yahhh’
‘ihhh kamu nakal yahhh’
Sambil dengan perlahan gue entotin tante Yuyun dengan tempo dan ritme pelan tante yuyun mulai bercerita.
‘waktu itu tante sedang sepi, dan memang beberapa hari yang lalu sangat sibuk, terus datang 1 pasangan, yang minta diperiksa itu ceweknya tapi karena tante nakal yang cowok juga tante kasih diskon periksa kulit gratis. Awalnya cuman niatan menggodanya namunsicowok juga agresive, jadi tante memeriksa sicowok sedangkan sicewek diperiksa rekan tante. Waktu itu tante cuman nyepong kontolnya dan tante suruh mainintoket tante. Sampai akhirnya ia ngecrott dimulut tante. Terus yang kedua waktu itu emang pasiennya cowok dan dia tuh udah 2 kali ketempat tante, kali yang pertama dia itu ganjen banget liatin toket tante terus, nah kali yang kedua tante kerjain, sengaja tante taruh dia di jadwal akhir dan sesampainya dia disana tante sengaja berlama-lama dengan dia lagian suster dan doketer laiinya udah balik hanya dia pasien terakhirnya karena tante udah suruh mereka pulang selain satpam yang tante suruh mengambil barang yang memang kebetulan waktu itu datang. Dan terjadilah seperti kamu sekarang ini tante dientotin diatas ranjang butuh 2 ronde untuk tante keluar sekali kalau nggak karena waktu dan takut ketahuan udah tante lanjutin sampai puas.
‘tante nakal juga yahhh’
‘kalau ggak nakal kamu nggak bakalin ngentotin tante, ehh tapi ngomong2 enak juga yah dientotin kayak gini sambil cerita’
‘ hal gila apa lagi yang pernah tante lakuin’ tanya gue sambil merangsang toketnya
‘apa yah, mm.. oh ya tapi kamu jangan bilang-bilang yahhh, tante pernah dientotin suami tante Putri dan tante Rose’
‘hhaaa.. kok bisa’
‘yah mereka tahu kalau tante kesepian, makanya mereka bantu tante, kalau sama suaminya tante rose udah dari tante belum nikah, tapi sekarang udah nggak lagi sama mereka takut ketahuan’
‘tante nikah umur berapa sih’
‘umur 25 tante udah nikah, sehabis sekolah kedokteran tante langsung nikah’
‘karna harta atau cinta’
‘mmmhhhh nggak keduanya, kearah kebebasan, karena kalau sama dia tante bisa bebas’ jawabnya sambil menutup matanya.
‘emang tante nggak kepengin punya anak’
‘pengen sih malah pengen banget cuman karena sering banget tante make obat biar nggak hamil, efeknya sampai sekarang, makanya kalau tante main jarang pakai pelindung, lagian sperma suami tante juga kualitasnnya standar’
‘terus gimana tante mau dapat anak kalau keadaannya kayak gitu’
‘yahhh.. main aja terus kalau dapat baguslah’
‘suami tante nggak curiga’
‘nggak dong, malam pertama aja dia kira tante masih perawan, karena tante oprasi keperawanan sama teman tante, suami tante ngijinin tante untuk suntik sperma apabila ingin punya anak, karena ia merasa kalau dirinya yang salah nggak bisa buat anak’
‘berarti aku boleh dong hamilin tante’
‘coba aja kalau kamu bisa’
Menjawaba tantangan tante Yuyun gue lalumerapatkan kakinya lalu gue tekuk kakiya kearah kanan sehingga memeknya kini terasa sangat sempit, badannya tetap gue arahkan kearah gue sambul tangan gue menekan pinggulnya..
‘uhhhh.. enakkk bangettt sayang…. kontolmu terasa banget’
Gue lalu berusaha merangsang toket tante Yuyun karena gue sudah mencapai batas gue. Gerakan gue percepat seketika..
‘ahhhh.. ahhhh…ahhhh..’ erangnya ketika gue mempercepat gerakan yang tadinya sangat slow…
‘mmmhhh tante mau keluar’ lenguhnya yang langsung gue jawab dengan melepas kontol gue..
‘lohh kok dicabut lagi, jangan buat tante tersiksa dong sayang’
gue lalu membalikan tubuh kami, yang tadinya bersandar dibawah bukut sekarang kami tetap bersandar namun diatas bukit. Tubuh tante Yuyun merangkak dengan kepala dibawah sementara kakinya diatas bukit. Gue lalu mengenjotnya dengan posisi doggystle…
‘awww.. aw… yahhh tante keluarrrr… ahhhhhhh’ erangnya yang gue sambut dengan gerakan yang tak berhenti, tante yuyun mengalami klimaks yang begitu lama, tubuhnya terasa bergetar sepenuhnya, gue sekalipun tak berhenti meskipun tante Yuyun mengalami klimaks, karena gue juga mengejar hal yang sama hingga akhirnya gue membenamkan kontol gue dalam-dalam kememeknya.
‘ahhh tanteee aku keluarrrrr…’
‘crooott… croott.. crtooottt.. crottttt.crroooootttt.. crooottt’
erang gue yang menhentak keras memeknya dan menyemburkan cairan yang menurut gue sangant banyak. Tubuh gue bergetar di atas tubuhnya kontol gue masih belum ciut walaupun sudah sekitar 1 menit melewati masa orgasme. Namun belum berhenti disitu terasa kontraksi memek tante Yuyun yang sangat kuat menghisap kontol gue serta peju gue, dan sekali lagi tante Yuyun bergetar dengan hebatnya.
‘ahhhhhh….. tante keluar lagii Vannnn…..’ ternyata dia mengalami multy orgasme yang membuat tubuhnya tegang beberapa saat lalu jatuh lemas.
‘mmmmhhh van baru kali ini tante dibuat enak kayak gini, kontolmu emang perkasa’
‘memek tante juga enak banget empotannya terasa meremas kuat kontolku’
Kami beristerahat sejenak dari pertempuran yang melelahkan itu, bukan karena gue dibuat KO tante Yuyun tapi karena gue harus membuat 2 tante berpengalaman KO sehingga segala usaha gue kerahkan walaupun dengan curang, hehehehe. Kami lalu bersih2 dan kemudian pagi hari gue dan tante Putri meninggalkan kediaman tante Yuyun menuju kos gue, dengan 2 memek yang terpakai serta rekening yang penuh dengan duit 60jt dari tante jablai.
Setelah kejadian tersebut gue masih kontak-kontaka dengan tante Putri dan Tante Yuyun, namun karena Tante Yuyun yang begitu menjaga privasi kami tak pernah bertemu bertatap muka setelah kejadian tersebut, sedangkan tante putri menjadikan gue sebagai brondong perkasanya setiap 2 minggu sekali kami jalan dan menghabiskan waktu dikamar hotel.